TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VIII atau Komisi Agama Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid meragukan kompetensi Fachrul Razi yang baru saja dilantik menjadi Menteri Agama di kabinet Indonesia Maju. Sodik menilai kompetensi Fachrul jauh dari ruang lingkup tugas Kementerian Agama.
"Dari sisi kemampuan mengembangkan ruang lingkup tugas Kemenag yaitu pendidikan, bimbingan masyarakat agama, haji dan umrah serta balitbang, kami pesimistis, karena jauh dari bidang dan kompetensinya," kata Sodik lewat keterangan tertulis, Kamis, 24 Oktober 2019.
Sodik juga mencemaskan agenda melawan radikalisme yang menjadi salah satu tugas Menteri Agama. Dia khawatir Fachrul Razi sebagai purnawirawan jenderal TNI akan menggunakan pendekatan yang militeristik.
"Ini mengkhawatirkan. Khawatir sebagai seorang militer, Fachrul Razi melakukan pendekatan militeris generalis terhadap rakyat yang dicurigai sebagai kaum radikal," kata dia. "Diharapkan melakukan pendekatan dialog dan edukatif."
Meski begitu, Ketua DPP Partai Gerindra ini meyakini kompetensi Fachrul Razi di beberapa hal yang terkait dengan tugas Menteri Agama. Misalnya dalam perbaikan manajemen haji yang menyangkut hal-hal teknis, seperti mobilisasi jemaah, katering, pondokan, dan sebagainya. "Sebagai jenderal, Fachrul Razi pasti andal dalam mobilisasi pasukan dan peralatan," ucapnya.
Selain itu, Sodik meyakini Fachrul Razi mampu menjalankan koordinasi vertikal di Kementerian Agama hingga tingkat kecamatan. Adapun dari sisi reformasi birokrasi, Sodik berharap mantan wakil Panglima TNI itu bisa melakukan perombakan kultur dan kinerja.
"Kemenag selama ini paling lemah reformasi birokrasinya dan kultur birokrasinya sangat feodal. Kita berharap sebagai seorang jendral berani melakukan reformasi kultur dan perombakan kultur kerja yang produktif efisien," kata Sodik.